By: Stephen Chbosky
Buat penggemar Logan Lerman dan Emma watson, novel yang satu ini pasti udah gak asing lagi. Yup! Jelas nggak asing soalnya sebentar lagi Lerman dan Warson akan dipasangkan dalam film yang diadaptasi dari novel karya Chbosky ini.
Kemarin, waktu lagi facebook-an, entah kenapa gue kepikiran sama novel ini. Awalnya sih, saya agak sangsi juga sama novel satu ini, tapi begitu dibaca, hilang deh semua pikiran yang mempertanyakan kualitas ni novel. Pokoknya top abis!!!
Sebenernya agak lucu juga sih, tapi gak tau kenapa kok gue ngerasa karakter di novel ini ada mirip-miripnya sama saya ya? Mungkin karena Charlie-tokoh utama- orangnya agak sensitif kayak saya gitu, hehe... lengkap dengan kebiasaan suka nangis! (Uups..). Bisa jadi juga karena waktu baca buku ini, kebetulan saya lagi suka sama The Smiths- band yang kebetulan juga lagi disukain sama si Charlie. Atau karena saya juga suka baca buku dan sama-sama agak naif.
Konsepnya, buku ini mirip banget sama kumpulan surat dari Charlie, ke seseorang yang tidak disebut-sebut namanya dari awal hingga akhir novel ini. Mungkin Stephen Chbosky bermaksud memosisikan para pembacanya sebagai penerima suratnya, yang mana kalo bener kayak gitu, membaca novel ini gak bakal ngebosenin karena kita seakan-akan memang menerima ‘curhatan’ Charlie. Diliihat dari awalannya aja, udah kerasa banget aura serunya. Si Chbosky memberi awalan heboh dengan berita kematian Michael- sahabat karib Charlie- diceritakan bahwa Charlie merasa sangat terguncang atas berita kematian Michael. Yang lebih membuatnya terpukul adalah sahabatnya itu meninggal karena bunuh diri. Hal yang jelas membuat Charlie terpukul karena dia menganggap bahwa seharusnya sahabatnya lebih terbuka padanya tentang semua masalahnya.
Charlie hidup dalam keluarga normal dan bahagia terlepas dari kenyataan bahwa ia sayang pada kedua kakaknya meskipun ia tidak terlalu sering bicara pada keduanya. Kakak laki-lakinya adalah peneriima beasiswa dalam bidang olahraga sementara kakak perempuannya sangat cantik dan pandai dalam pelajaran. Charlie sendiri anak terakhir dalam keluarganya memiliki kepribadian unik dan pengalaman yang berbeda dari kakaknya. Ibunya sangat menyayanginya, dan ayahnya tidak pernah memukul anaknya kecuali ketika Charli membuat Aunt Helen (bibi kesayangan Charlie yang sudah meninggal) menangis.
Cerita yang sebenarnya baru benar-benar dimulai ketika Charlie bertemu Sam dan Patrick –dua saudara tiri yang sebaya- . Charlie merasa senang karena menemukan teman baru, ditambah ia mulai menyukai Sam yang lebih tua daripadanya. pada perkembangannya, rahasia charlie mulai terkuak satu per satu. Masalah-masalah mulai berdatangan seiring dengan jalannya cerita. Charliepun mulai berubah...
Keseluruhan novel ini diceritakan menggunakan bahasa Charlie yang lugu dan tidak dilebih-lebihkan. Polos dan apa adanya. Bahkan di awal cerita saya sempat terkejut dengan keluguan dan kejujuran Charlie. Banyaknya halaman pada pdf ini sendiri ada 173 halaman. Bisa didownload di link dibawah ini:
Selamat baca!!!
Fav quote:
"I hate you."
My sister said it different than she said it to my dad. She meant it with me. She really did.
"I love you," was all I could say in return.
"You're a freak, you know that? You've always been a freak. Everyone says so. They always have."
"I'm trying not to be."
Ps: coba baca The Perks of Being a Wallflower sambil dengerin lagu Asleep-The Smiths. Asleep
sendiri merupakan salah satu lagu favorit Charlie dalam buku ini.
Rabu, 14 Juli 2010
Copyrighted everything is possible 2009. All rights reserved. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates. Wordpress designed by Simplywp
3 komentar:
novel ini dijual di Indonesia kah??
sorry for late reply..
sayangnya belum ada penerbit yg berinisiatif menerbitkan.
padahal asli ni novel bagus..
link nya mana kak?
Posting Komentar